iseng2 nyatet kotbahnya romo

Kemanakah kita arahkan hidup kita? Tertuju ke kehidupan surgawi, atau duniawi? Orang-orang saduki memiliki satu masalah besar, yakni mereka tidaak dapat memahami surga melampaui apa yang dapat mereka lihat dengan mata telanjang! Bukankah kita juga sama seperti mereka? Kita tidak mengenal realitas spiritual sebab kita menggambarkan surga sebagaimana kit menggambarkan dunia.
Kitab suci membuktikan bahwa ketika Allah menampakkan kehadiranNya kepada musa di semak bernyala, Allah mengatakan kepada musa bahwa Dia adalah Allah Aabraham, alah Iskhak, dan Yakub. Dengan pernyataan itu, Allah menunjukkan bahwa para bapa bangsa telah meninggal ribuan tahun lalu masih hidup di dalam Allah. Allah adalah Allah orang hidup.
Bukti yang paling autentik adalah kebangkitan Yesus dar kubur. Sebelum Yesus membangkitkan Lasaruz dari mati Dia berseru. ’Akulah kebangkitan dan hidup, barang siapa percaya kepadaku ia akan hidup dan peraya padaku ia akan hidup walaupun ia sudah mati.dan setiap orang yang hidup yang percaya padaku tidakakan mati selama-lamanya. Percayalah engkau akan hal ini? Yesus mengajukan pertanyaan yang sama kepada kita. Apakah kita percaya pada kebangkitan? Apakah kita sekarang sungguh-sungguh hidup dalm kegembiraan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar